08 Februari 2008

ucapkan saja

kerongkongan ini kering,
karena berteriak terlalu sering,

hati ini penuh,
namun hanya terisi lagu yang berserak dan tak utuh,

jemari ini lemas,
hanya untuk menulis tentang rasa yang telah teremas,

apapun itu,
teriakan itu hanya satu kata "rindu",
lagu itu hanya satu bait "tentang rasa",
tulisan itu hanya satu makna "sayang".

jika bisa ada ungkapan merangkum semua duri ini,
yang sontak menusuk dan membuat luluh, lantak dan berderai,
namun membuat hati berwarna merah jambu dan air mata terurai,

maka,
"rindu", "tentang rasa" dan "sayang" tak lagi tercerai,
seperti padan kata yang tak saling memiliki,

namun,
melekat seperti pasang nafsu yang tak lagi sendu,

hingga,
teriakan ini,
lagu ini,
dan tulisan ini, hanya akan menekan pada lirih tentang "cinta yang kini".

*say it,

1 komentar:

deTak riNdu mengatakan...

kujadi terharu... hiks hiks
kuatkan hatimu tuk menjalani semua itu....