21 Februari 2008

meminta, percaya, menunggu (sushi)

Menyukai itu seperti minum ocha dingin saat buka puasa.
Adem dan menyegarkan.

Memusuhi itu seperti saat kita kekeringan dahaga,
Air tak ada dimana-mana.
Panas dan menyebalkan.

Merindu itu seperti ingin makan sushi tapi dompet tipis tak ada kredit.
Jadi jari digigit,
dan liur pun berlomba membanjir.

Merasa cemburu itu seperti sudah makan sushi dan ternyata pesanan orang lain.
Dan kita hampir-hampir merasa kehilangan sushi itu.
Padahal sushinya sudah dimakan separuh.

Merasa sedih itu seperti sudah makan separuh dan ternyata sushinya tetap diambil pelayan karena,
Pesanan orang lain.

Lalu mencintai?
Mencintai itu seperti sudah makan sushi, dan ternyata pesananan orang lain,
Dan ocha pesanan juga terlambat datang,
Namun, kita tetap menunggu sushi pesanan datang karena,
Kita telah memesan dan hanya menunggu.

*masak sihhhh.....*

Tidak ada komentar: