19 April 2009

ujung hati

Ku ambil segelas untuk menemani ujung hati

Jika cinta adalah panas, maka ia telah melumerkan peti esku tanpa harus merusaknya.

Jika cinta kemudian tertancap, maka ia telah mengoyak nadiku tanpa harus membuatnya luka.

Jika tancapan itu berarti tinggal bersama dengan nadiku, haruskah darahku menerima.



Ku raba lagi geletar hatiku, sembari ku sesapkan vodka pada ujung kerongkongan

Tapi sudah ku tetapkan, darahku menerima dan tak terluka.


Ku sesapkan kembali cairan itu pada ujung lidah. Kali ini dengan lega.

Tidak ada komentar: