07 Maret 2008

dalam rasa

Landainya daratan bukan bermakna licin dan tak bertuan
Surutnya air pasang bukan berarti tenang dan bisa berenang

Jika seluruh ciptaan seperti yang terlihat,
Mengapa harus ada hati yang tercipta untuk menyimpan?

Jika panca indera menangkap persisnya,
Mengapa harus ada sentuhan untuk memastikan?

Riuhnya angin bukan berarti remuknya dahan yang tetap terpasang di ranting,
Lebatnya hujan tak bermakna bagi bambu yang kokoh terpaku pada akarnya.

Jika lembaran hidup seperti yang ingin terlihat,
Untuk apa ada makna didalamnya?

Mata tersaji untuk pengelihatan
Hidung tercipta untuk penciuman
Telinga ada untuk pendengaran
Pengecapan untuk menikmati,
dan,
Hati untuk merasakan dengan segenap cipta yang ada,

bahwa mawar yang jatuh remuk dan terinjak tetap bermakna sebuah mawar yang mampu membawa harum bagi siapa yang bernyawa,

bahwa matahari yang redup karena hujan tetap menuai hangat bagi yang mampu merasakan lembutnya sentuhan sesudah tangis menetes.

Tidak ada komentar: